Info Lomba

LOMBA BLOG KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN ALA JABAR 2009

TEMA KEGIATAN Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan 2009 ini mengusung tema “Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Internet”.

PESERTA Lomba ini terbuka bagi siapa saja. Jumlah, latar belakang usia, pendidikan, dan kewarganegaraan, serta domisili peserta tidak dibatasi. Namun, berkenaan dengan hadiah uang yang disediakan oleh panitia, pajak dan biaya transfer/pengiriman ditanggung oleh peserta pemenang.

KETENTUAN LOMBA

* Kompetisi Blog akan berlangsung mulai tanggal 27 Februari s.d. 31 Juli 2009.
* Pemutakhiran (updating) dilakukan dengan pemajangan (posting) artikel.
* Penggubah blog dapat berinteraksi dengan pembaca dan mengembangkan diskusi tentang isu kebahasaan dan kesastraan Indonesia. Interaksi dan diskusi itu dapat dianggap sebagai pemutakhiran.
* Peserta bebas berkreasi untuk mengembangkan tema lomba sejauh tidak dimaksudkan untuk menyerang pribadi, mengeksploitasi pornografi, atau memicu konflik SARA.
* Foto atau bentuk grafis lain dapat digunakan untuk menunjang isi ataupun tampilan blog sejauh tidak bersifat mempromosikan produk atau jasa secara komersial. Penggunaan foto atau gambar tidak boleh melanggar hak cipta (copy rights).
* Penyelenggara berhak menganulir materi blog yang tidak sesuai dengan tema atau mengarah ke pornografi atau konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) .
* Materi yang diikutsertakan pada kompetisi blog ini (artikel ataupun foto/gambar) akan menjadi hak milik Balai Bahasa Bandung. Materi terpilih akan menjadi salah satu artikel yang akan mengisi laman balaibahasabandung. web.id.
* Keputusan tentang pemenang adalah hak prerogatif Balai Bahasa Bandung dan tidak dapat diganggu-gugat.

PERSYARATAN LOMBA

* Isi blog dibatasi hanya pada masalah kebahasaan dan/atau kesastraan Indonesia.
* Pembahasan boleh difokuskan hanya pada aspek tertentu dari bahasa dan sastra Indonesia.
* Isi blog terutama memuat gagasan penggubah blog, yang dapat berupa pengembangan tanggapan pembaca.
* Setelah melewati proses registrasi, peserta harus memutakhirkan (meng-up date) blognya secara berkala dengan pemajangan artikel ataupun diskusi/interaksi dengan pembaca.
* Pemutakhiran blog dilakukan sampai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi.
* Memasang button di bawah ini secara permanent pada blog yang didaftarkan. Button dapat dipasang di header, di sidebar, atau di footer; tetapi bukan sebagai bagian dari posting. Button juga seharusnya ditampilkan di setiap halaman posting dan page yang relevan.

PENILAIAN Beberapa hal yang dijadikan dasar penilaian untuk lomba blog ini adalah sebagai berikut.

* Orisinalitas gagasan penggubah blog.
* Nilai ilmiah gagasan penggubah blog.
* Kreativitas penggarapan materi yang sesuai dengan tema dan tujuan lomba.
* Popularitas blog yang ditunjukkan oleh banyaknya respon pembaca.

DEWAN JURI Yang bertindak sebagai dewan juri pada lomba blog ini adalah pakar bahasa dan sastra, pakar IT dan pakar jurnalistik dan publikasi.

HADIAH Hadiah yang akan diterima pemenang lomba blog adalah sebagai berikut.

Juara I: Rp4.000.000,- Juara II: Rp3.000.000,- Juara III: Rp2.500.000,- Juara Harapan I: Rp2.000.000,- Juara Harapan II: Rp1.500.000,- Juara Harapan III: Rp1.000.000,-

PENGUMUMAN PEMENANG Pemenang lomba blog akan diumumkan dalam acara Final Duta Bahasa Tingkat Nasional pada bulan Oktober 2009. Pengumuman ini akan ditampilkan pula di laman Pusat Bahasa (http://www.diknas.pusba.or.id) dan di laman Balai Bahasa Bandung (http://www.balaibahasabandung.web.id).

Info Lomba

LOMBA CERPEN ROHTO 2009

PT ROHTO LABORATORIES INDONESIA

Kembali menyelenggarakan: LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA (LMCR-2009) Memperebutkan: LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD

Total Hadiah Senilai Rp 80 Juta Peserta: Terdiri dari 3 (tiga) kategori : Pelajar SLTP, SLTA dan Mahasiswa/Guru/Umum

Syarat-Syarat Lomba:

* Lomba terbuka untuk Pelajar SLTP (Kategori A), Pelajar SLTA (Kategori B) dan Mahasiswa/Guru/Umum (Kategori C) dari seluruh Indonesia atau yang sedang studi/dinas di luar negeri
* Lomba dibuka tanggal 10 Mei 2009 dan ditutup tanggal 3 Oktober 2009
* Tema cerita: Dunia remaja dan segala aspeknya (cinta, kebahagiaan, kepedihan, harapan, kegagalan, cita-cita, penderitaan, maupun kekecewaan)
* Judul bebas, tetapi mengacu pada Butir 3
* Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) judul
* Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang benar, indah (literer) dan komunikatif serta bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasi
* Ditulis di atas kertas ukuran kuarto (A-4), ditik berjarak 1,5 spasi, font 12 (huruf Times New Roman), margin kiri kanan rata (justified) maksimal 5Cm
* Panjang naskah antara 6 – 10 halaman, disertai: sinopsis, biodata dan foto pengarang, foto copy indentitas (pilih salah satu: KTP/Paspor/SIM/Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa) yang masih berlaku
* Naskah yang dilombakan dicetak/diprint-out masing-masing judul 3 (tiga) rangkap disertai file dalam bentuk CD
* Naskah yang dilombakan per judul dilampiri 1 (satu) kemasan LIP ICE jenis apa saja atau 1 (satu) segel pengaman SELSUN.
* Naskah yang dilombakan beserta lampirannya (perhatikan ketentuian Butir 7b, 7c dan 7d) dimasukkan ke dalam amplop tertutup/dilem, cantumkan Kategori Peserta pada kanan ataspermukaan amplop dan dikirimkan ke Panitia LMCR-2009 LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD – Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau Sentul City, Bogor 16810 – Jawa Barat
* Hasil lomba diumumkan 31 Oktober 2009 melalui website http://www.rayakultura.net dan http://www.rohto.co.id
* Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat
* Naskah yang dilombakan menjadi milik PT ROHTO, hak cipta milik pengarang
* Hadiah untuk Pemenang Karya Favorit (jika ada) memperoleh Piagam LIP ICE-SELSUN
* Semua pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang LMCR-2009
* Pajak hadiah para pemenang ditanggung oleh PT ROHTO LABORATORIES INDONESIA
* Informasi lebih lanjut e-mail ke: lmcr.2009@gmail.com

Info Lomba

Sayembara Menulis Cerpen Remaja se Jawa Barat 2009

1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan, di antaranya pembentukan kepribadian dan pengembangan daya kreasi. Pertumbuhan dan perkembangan kepribadian remaja yang sangat pesat itu perlu diarahkan menuju kepribadian yang memiliki budaya
kreatif dan positif.

Salah satu upaya pengarahan menuju kepribadian berlandaskan budaya kreatif dan positif itu adalah melalui budaya menulis, terutama menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia remaja tersebut. Salah satu kegiatan menulis yang kini sedang digandrungi oleh kaum remaja adalah menulis cerita pendek (cerpen). Menulis cerpen mengenai kehidupan kaum remaja, oleh remaja, dan untuk remaja tentunya akan menjadi sebuah pengalaman yang mengasah kreativitas sekaligus menyalurkan energi dan daya ciptanya secara positif.
Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Bahasa Bandung pada Tahun Anggaran 2009 mengadakan
kegiatan Lomba Penulisan Cerita Pendek Remaja Se-Jawa Barat Tahun 2009. Semoga kegiatan ini menjadi ajang kreativitas remaja Jawa-Barat untuk melahirkan cerpen-cerpen remaja unggulan.
1.Tujuan
Sayembara ini bertujuan untuk
(1) meningkatkan minat remaja terhadap sastra;
(2) membangkitkan daya cipta dan kreativitas remaja;
(3) menumbuhkan sikap positif dan cinta remaja terhadap karya sastra;
(4) mengembangkan kegiatan menulis kreatif di kalangan remaja.
2. Peserta
Sayembara penulisan cerita pendek remaja ini terbuka bagi remaja yang berusia 16—20 tahun
di seluruh wilayah Jawa Barat, baik remaja yang duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat atas, remaja yang duduk di perguruan tinggi, maupun remaja yang putus sekolah.
3.Persyaratan
Persyaratan mengikuti sayembara.
(1) Tema cerpen bebas, tidak mengarah pada pornografi dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
(2) Cerpen harus asli (bukan saduran atau terjemahan), belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan, dan belum pernah diikutsertakan dalam sayembara apa saja.
(3) Panjang karangan 8—10 halaman.
(4) Cerpen ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik rapi dengan
jarak dua spasi di atas kertas HVS ukuran A4, dan tidak bolak-balik.
(5) Peserta harus menuliskan alamat dengan jelas agar mudah
dihubungi melalui pos, telepon, dan facsimile.
(6) Cerpen yang masuk ke Panitia menjadi milik Panitia dan
tidak akan dikembalikan.
(7) Cerpen dikirim langsung ke Balai Bahasa Bandung, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113 paling lambat tanggal 21 Juli 2009 (cap pos). Cerpen yang dikirimkan kepada Panitia harus dilampiri biodata
dan fotokopi KTP/kartu pelajar/surat keterangan lain yang menyatakan bahwa
peserta masih dalam usia remaja.
4. Penilaian
Penilaian sayembara adalah sebagai berikut.
(1) Penilaian akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat
propinsi sampai ke tingkat nasional.
(2) Sepuluh naskah unggulan tingkat provinsi, balai/kantor bahasa, akan dinilai di tingkat
pusat/nasional untuk menentukan juara nasional.
(3) Penilaian dan penentuan pemenang dilakukan oleh Tim Penilai.
(4) Penilaian cerpen mencakup isi, teknik penulisan, bahasa, dan gaya.
(5) Hasil keputusan Tim Penilai tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
(6) Pemenang cerpen ini terdiri atas pemenang I, II, dan III, serta Harapan I dan II.
(7) Pengumuman pemenang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2009.
5. Hadiah
Pemenang akan mendapat uang tunai masing-masing sebagai berikut.
Pemenang I : Rp1.500.000,00 + piala+paket buku+piagam
Pemenang II : Rp1.000.000,00 + piala+paket buku+piagam
Pemenang III : Rp750.000,00 + piala+paket buku+piagam
Harapan I : Rp600.000,00 + piala+paket buku+piagam
Harapan II : Rp500.000,00 + piala+paket buku+piagam
BALAI BAHASA BANDUNG
Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung 400113
Telepon (022)4205468, Faksimile
(022)4218743
Laman: http://www.balaibahasabdg.web.id
Po-el: admin@balaibahasabdg.web.id

Tips Menulis

Menang Lomba Cerpen, Mau?

Siapapun ingin memenangkan lomba cerpen, termasuk mungkin Anda? Begitupun dengan saya. Ketika saya masih di sekolah menengah. Obsesi memenangkan lomba adalah hasrat tertinggi. Sehingga, acapkali ada lomba cerpen saya selalu mempersiapkannya dengan matang. Ada yang gagal, ada yang menang. Ada dilupakan, ada pula yang dikenang.
Maka inilah saatnya, barangkali saya mengungkapkan pengalaman saya itu. Pahit dan manisnya.
Pertama, barangkali kita perlu menyakinkan diri kita bahwa usaha adalah hal yang harus kita lakukan. Kekalahan dan kemenangan adalah hal yang nyata. Bila kalah, jangan lantas kita kecewa dan langsung tidak menulis lagi untuk selamanya, itu sangat salah! Tapi seperti kata pepatah, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Begitulah saya memaknai segala kekalahan saya untuk mewujudkan kemanangan!
Kedua, ini kiat menulis yang lumrah sebetulnya. Tapi saya yakini inilah beberapa kunci kemenangan cerpen saya. Yakni, buat judul semenarik mungkin. Contoh cerpen saya yang memenangkan lomba berjudul, Malam Ini Rembulan Tak Datang. Menarik bukan? Mulai dari sekarang berlatihlah banyak-banyak menulis judul. Tak jarang saya mendapat inspirasi dari judul menarik untuk dijadikan sebuah cerpen.
Ketiga, setelah judul menarik. Anda harus mempersiapkan lead yang baik. Atau barangkali pembuka yang baik, khususnya di paragraf pertama. Ini sangat menentukan keberhasilan karya Anda. Siapapun akan terpukau dengan rumah yang halamannya indah, dan enak dilihat karena eksotik dan khas. Nah, juri selalu terpukau dengan hal-hal ini. Cobalah!
Keempat, menyangkut isi cerita. Biasanya, juri lebih terpukau pada karya-karya yang berbaukemanusiaan atau etnik. Lihat jawara cerpen menpora 2005, lewat La Runduma.
Kelima, bila ada ketentuan menggunakan EYD. Maka sebaiknya hal ini anda patuhi. Sekecil apapun kesalahan itu. Harus, sungguh harus dipatuhi. Karena ini menjadi penilaian dasar sebuah karya dalam lomba. Juri biasanya melihat sejauhmana cerpen yang kita tulis itu tak memiliki banyak kesalahan berbahasa. Coba Anda pikir, pemenang lomba tak mengenal tanda titik dan koma? Apa kata dunia!
Terakhir, Doa. Banyak karya yang biasa, menang karena doa! Tak percaya? Berdoalah dari sekarang!
Hasil yang saya capai dari memperhatikan kiat tersebut adalah juara I lomba cerpen tingkat nasional INTI DKI Jakarta, juara I lomba cerpen remaja tingkat internasional, diselenggarakan oleh UNJ dan FLP, finalis lomba menulis cerpen tentang HAM yang diselenggarakan oleh Kedubes Swiss dan FLP, finalis lomba menulis cerpen dalam Jakarta Literature Festival, dan lainnya. Selamat Mencoba!

Tips Menulis

PARAGRAF PEMBUKA, PARAGRAF PENENTU CERITA

Pada awal oktober 2004 saya menghadiri Jambore Sastra yang bertempat di pantaiLombang. Sebuah pantai yang ada di Sumenep. Acara itu begitu semarak dengan kedatangan sejumlah sastrawan yang berasal dari Madura dan Surabaya. Salah satunya adalah M. Shoim Anwar. Cerpenis yang berasal dari kota pahlawan ini sedikit menjelaskan tentang proses kreatifnya dalam pembuatan cerpen.
Ketika itu ia bilang, ia hampir dalam setiap cerpennya beberapa kali menggantiparagraf pembuka. Karena ia merasa paragraf pembuka pada cerpennya masih kurang. Bayangkan ia membuat 5 atau bahkan lebih hanya untuk membuat paragraf pembuka pada cerpennya. Sebuah usaha yang cukup keras.
“Paragraf pembuka menentukan baik tidaknya sebuah cerpen,” begitu ujarnya.
Bagaimana membuat paragraf pembuka agar bisa menarik? Ini adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan usaha yang keras.
Dalam satu kesempatan, ibu Asma Nadia pernah bilang kepada saya tentang pentingnya paragraf pembuka. Ia memberi sedikit masukan kepada saya tentang bagaimana membuat paragraf pembuka. Salah satunya adalah dengan membuat diskripsi-diskripsi yang menggantung dengan maksud agar pembaca bertanya-tanya.
Bagaimana yang menggantung itu? Berikut saya mengambil paragraf pembuka dari cerpen Indra tranggono yang berjudul Malaikat Kecil. Meskipun tubuhku telah rapat pukulan Bapak, masih saja pukulan demi pukulan itu kuterima. Teriakan dan tangisan minta ampunku pun gagal meredam amarahnya. Dengan wajah beringas menumpahkan sumpah serapah penuh aroma alkohol, Bapak terus menghajarku…
Dari kalimat di atas kita sudah bertanya-tanya kenapa tiba-tiba Sang Aku dipukul oleh bapaknya? Salah apakah Sang Aku sehingga bapaknya tidak puas memukul walaupun di sekujur tubuh Sang Aku sudah babak belur? Apakah ia membuat kesalahan yang besar sehingga teriak ampunan Sang Aku tidak didengarkan olehnya?
Begitulah, hanya lewat satu paragraf sudah membuat otak para pembaca bertanya-tanya dan ingin terus mengikuti ceritanya hingga akhir. Inilah peran penting sebuah paragraf pembuka yang sering disebut sebagai lead.
Selain lewat diskripsi, kalian juga bisa membuat pembaca penasaran lewat percakapan tokoh cerita yang ada dalam cerita kalian. Tiba-tiba ada seseorang yang berteriak minta tolong dengan suara yang lantang. “Tolong! Tolong!” hingga berkali-kali. Dan pembaca akan segera menebak-nebak cerita yang kalian buat lewat pertanyaan-pertanyaan yang terbentuk dari otaknya sendiri. Siapa yang minta tolong? Kenapa…? Apakah…? bagaimana..? dsb.
Bila kalian ingin mengikuti sebuah lomba atau kalian ingin mengirim naskah kalian ke media ternama. Paragraf pembuka inilah yang akan menjadi angel-nya kalian. Karena dalam banyak lomba, para juri lebih memilih membaca hanya pada paragraf pembukanya saja karena saking banyaknya naskah yang masuk untuk dibaca dan disleksi. Begitupun halnya dengan media ternama. Untuk Kompas saja setiap minggunya hampir sepuluh atau lebih naskah yang masuk ke meja redaksi.
Maka dari itu, benahi cerita kalian sekarang juga. Lihat paragraf pembukanya. Dan kirimlah karya kalian sekarang juga!