Catatan

KETIKA HASRAT TERHALANG SYARIAT

GambarJudul Buku     :    Udah Putusin Aja!

Penulis            :    Felix Y. Siauw

Visual              :    Emeralda Noor Achni

Kategori          :    Non Fiksi

Penerbit           :    Mizania

Kota Terbit     :    Bandung

Harga              :    Rp. 59.000,-

Felix Yanwar Siauw adalah seorang Islamic Inspirator yang pada awalnya bukanlah seorang muslim. Pria kelahiran Palembang, 31 Januari 1984 lahir dahulu berada di lingkungan keluarga Katholik Tionghoa. Kegelisahan dan pencariannya akan Tuhan dan nilai-nilai ketuhanan akhirnya menuntunnya untuk menjadi seorang muslim ketika ia menjalani masa kuliah di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB). Ustad Felix bertemu dengan sang istri di IPB, menikah di tahun ke empatnya menjadi muallaf dan saat ini beliau dikaruniai 3 putra dan putri.

Felix Yanwar Siauw juga seorang ustad sekaligus penulis buku dengan gaya kiasan twitternya dan karya-karya motivasional dan sejarah yang inspiratif. Karya-karyanya yang best seller antara lain, Beyond The Inspiration (April 2010), Muhammad Al-Fatih (Agustus 2011), How To Master Your Habits (Maret 2012), Udah Putusin Aja! (Februari 2013), Yuk Berhijab! (Juni 2013). Buku-bukunya ini laris manis di pasaran, selain mengandung motivasi juga mengandung banyak ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Udah Putusin Aja!, salah satu buku best seller karya Felix Y. Siauw. Melihat covernya saja, buku ini sudah terlihat berbeda dari buku yang lain. Warna pink begitu mencolok dan dominan. Hal tersebut nampaknya cukup wajar jika melihat segmen dan target buku ini memang kalangan remaja. Terlebih lagi remaja putri. Ditambah lagi, buku ini merupakan sebuah graphic book. Di dalamnya berisi cukup banyak hiasan grafis dan rangsangan visual yang menarik. Hampir di setiap lembar halaman.

Dengan sangat apik dan gaya tulisan selayaknya membaca kicauan di twitter, Felix Y. Siauw menuntun kita untuk tidak salah kaprah dengan gaya namanya cinta. Bahasanya sangat renyah dan sarat ilmu tanpa terkesan menggurui. Argumennya masuk akal dan masuk di hati. Terkadang lembut memberikan kita pemahaman, sering juga menusuk tanpa ragu membeberkan kesalahan dan mengangkat kebenaran. Salah satunya adalah, “Tau nggak, “cuma” itu kata yang berbahaya. Karena semua kemaksiatan awalnya juga “cuma”. Selingkuh itu awalnya, ya “cuma” teman. Hamil itu juga awalnya “cuma” pegangan.”(hlm.49).

Dan dengan gayanya yang “blak-blakan”, beliau memasukkan sebuah pesan elektrik yang masuk ke e-mailnya di halaman awal buku pesan ini dari seorang wanita yang curhat kepada beliau, menurut saya kisah tersebut terlalu vulgar namun ustad memberikan contoh konkret akan masalah-masalah dan dampak yang ditimbulkan ketika pacaran.

Buku ini berujar tentang cinta, cinta sebagai fitrah manusia yang selayaknya tidak dikotori dengan perbuatan-perbuatan yang tidak seharusnya. Bahwa cinta adalah pemberian Allah dan karunia-Nya. Allah menanamkan rasa cinta pada jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cinta-Nya kepada kita agar kita berpikir tentang-Nya. Hal-hal kecil yang sering disepelekan namun mengotori makna cinta itu sendiri, serta alasan-alasan yang sering digunakan para pasangan yang sedang berpacaran sebagai pembenaran atas perbuatan mereka juga dijabarkan dan disanggah dalam buku ini.

Salah satunya yaitu: “Saya nggak bisa bayangin. Gimana bisa pernikahan tanpa pacaran? Kan nggak saling mengenal? Lha yang sudah kenal aja bisa cerai, apalagi yang nggak pacaran?emanganya kita beli kucing dalam karung?” (hlm. 110)

Buku setebal 180 halaman ini bukan hanya membahas alasan-alasan mengapa kita tidak boleh menjalin hubungan yang tidak seharusnya dengan orang yang bukan mahram, tapi juga memberi solusi untuk menjalankannya agar tidak terjadi “galau”. Selain solusi bagi yang belum siap untuk menikah agar meninggalkan proses pacaran, dipaparkan pula solusi tentang bagaimana cara membuat hubungan yang tidak halal menjadi halal, tentunya bagi orang-orang yang sudah siap untuk melakukannya.

Tampilan buku ini sangatlah menarik, selain karena buku ini full color, isinya juga bukan dengan teks yang panjang-lebar seperti buku-buku lain, tetapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik dan kalimat-kalimat singkat namun mengena saat dibaca. Dengan penampakan seperti ini, apalagi warna covernya yang pink, buku ini seolah hanya ditujukan bagi para remaja putri. Padahal buku ini juga cocok dibaca oleh kaum Adam, agar mereka mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan tidak berprasangka buruk kepada para perempuan yang ingin menjaga jarak dengan lelaki yang bukan mahramnya. Di dalamnya juga berisi kisah – kisah yang mengispirasi dan menjadi cermin untuk anak muda generasi Islam.

Buku ini tidak sekedar provokasi untuk mengakhiri pacaran, tetapi berisikan pengetahuan yang dalam. Ringan, tetapi nilai-nilai Islam sebagai dasar menjalani cinta dapat kita temukan di buku ini.

Kelugasan yang berpadu dengan kejenakaan menjadi keunggulan buku ini tampilan warna merah jambu yang cerah, menjadi penarik agar pembaca segera merasakan nuansa cinta sebagian tema yang dibicarakan buku ini. Sebagian pelengkap, terdapat pula ilustrasi-ilustrasi menarik yang di buat oleh Emeralda Noor Achni, termasuk ilustrasi Ustad Felix, yang akan membuat pembaca seakan sedang beriteraksi langsung dengan penulis. Ilustrasi imutnya menjadi ‘senjata’ yang membuat pembahasannya terasa lebih ‘bersahabat’ pancaran versus menikah menjadi tema yang dijelaskan dengan gamlang dan tidak kaku. Jika buku tentang pacaran lainnya kebanyakan menjelaskan lewat rahasia, kalau buku ini ada selipan dialog yang digambarkan dengan bentuk komik sehingga remaja yang membacanya lebih mudah menyerap pesan yang disampaikan.

Kedinamisan tampilan di dalamnya dapat menjadi kekurangan dari buku ini, apabila pembaca tidak mengerti urutan dari tulisan yang ada. Adapun hal lain yang kurang dari buku ini adalah tidak ada daftar pustaka sebagai rujukan, index, dan glosarium. Mungkin penerbit melupakannya karena ini buku untuk remaja dan mengira remaja tidak memerlukannya. Semoga pada ketik ulang berikutnya sudah disertakan.

Udah Putusin Aja!, sebab apapun namanya, kelak akan bersaksi seluruh bagian tubuh di hadapan Allah. Karenanya, sedari dini mari kita mendidik cinta, mengajarnya agar ia bersemi dalam taat, bukan direndahkan oleh maksiat. Ajarkan cinta agar ia benar hingga membuat pemiliknya terhormat, bukan nista yang ditanggung karena terbuai cinta yang terlaknat.

Udah Putusin Aja! pantas menjadi koleksi Anda, dan rasakan sendiri isi buku ini.

Tinggalkan komentar