Catatan

MENUNTASKAN MASALAH, BAGAIMANA CARANYA

Masalah memang terkadang membuat kita bingung, terlebih ketika masalah itu tidak dapat kita atasi. Kita bisa depresi hanya karena masalah tersebut. Bahkan bisa saja kita susah tidur, tidak enak makan dsb.

Untuk itu, apa hakekat masalah tersebut? Bagaimana masalah membuat kita ‘sengsara’? dan kenapa kita harus sengsara karena masalah? Sebetulnya masalah itu tidak akan menjadi masalah ketika kita menganggapnya bukan masalah. Masalah ada karena kita tahu bahwa itu adalah sebuah masalah. Namun, ketika kita tidak menganggap masalah itu ada. Tentu masalah itu pun tidak ada! Memang sedikit membingungkan, namun ini jelas dialami kita. Tubuh gemuk Anda mungkin jadi masalah karena Anda telah diet berbulan-bulan tapi tak menemukan hasilnya. Percayalah, banyak orang terkenal, baik selebritis maupun ilmuwan yang bertubuh gemuk seperti Anda!

Situasi seperti di atas lebih dekat dengan teori filsafat faktisitas dari penganut eksistensialisme yaitu menunjukan situasi yang tidak bisa dikendalikan. Sedangkan dalam teologi islam kita biasa menyembut dengan ikhlas. Masihkah kita sengsara karena masalah? Jawabannya tentu sangat baik ketika Anda hadapi masalah itu dengan bijak.

Sedikit mengutak-atik kembali tentang masalah. Masalah akan menjadi benar-benar sebuah masalah ketika kita tahu bahwa itu masalah sedangkan kita tidak tahu solusinya. Anda ingin membuat donat sedang tak satu reseppun yang Anda ketahui. Itu PR besar Anda untuk menghafal berapa mentega yang harus anda masukan dalam resep!

Yang celaka, ketika itu benar-benar sebuah masalah, sedang Anda tidak tahu bahwa Anda sedang terkena masalah! Hati-hatilah membedakan mana masalah dan bukan masalah. Anda sakit karena diet, tentu itu adalah sebuah masalah. Apalagi bila Anda makan saus berlebih-lebihan yang membuat Anda sakit perut!

Tinggalkan komentar